Selasa, 11 Oktober 2011

Ilham Cinta di Awang

Aku Tak Perlu


Aku tak perlu menunggu hujan,agar pipiku terbasahi
karena kau,
telah datang membawakan ratusan ribu tetes mata untuk aku tangiskan
aku tak perlu pisau tajam,agar hatiku tersayat
karena kata-katamu,
telah cukup memberikan bekas luka di hatiku
aku tak perlu menahanmu dalam belengguku
karen ku tahu,
tak kan ku peroleh apa-apa dari belenggu itu

Ilham Cinta di Awang

Aku yang Ingin Pulang


Aku bukan karang,
yang tak kan bergeser ketika ombak menghukum
aku bukan tebing,
yang tak kan runtuh ketika angin menyisip
aku adalah ilalang,
yang akan jatuh oleh sindiran angin
akan tersingkir oleh masa

Ilham Cinta di Awang

              Puisi ini terangkai sejalan dengan untaian kisah nyata dalam perjalanan hidup seorang kaum hawa yang mulai mengerti apa artinya cinta dan bagaimana cara memperlakukan cinta dan merasakan nikmatnya cinta.Sebermula ketika dia dekat atau lebih tepatnya mengenal sosok berkacamata yang menurutnya dapat mengajarinya menghargai hidup dengan adanya cinta.Mungkin,puisi ini akan sedikit membuka cuaca perasaan yang telah terbenam jauh-jauh dalam hati pengarangnya.


Perindu Cinta


Hidupku mengembara ditengah gurun karang yang tandus dan gersang
hanya fatamorgana yang mengindahi semua
hingga waktuku yang berat mulai ringan berputar
ku dipertemukan yang tersenyum di depanku sekarang
ku rasa,
gurun itu mulai menjadi sesuatu yang lain
sesuatu yang menghidupkan yang telah mati dalam diriku
ku pikir,