Puisi ini terangkai sejalan dengan untaian kisah nyata dalam perjalanan hidup seorang kaum hawa yang mulai mengerti apa artinya cinta dan bagaimana cara memperlakukan cinta dan merasakan nikmatnya cinta.Sebermula ketika dia dekat atau lebih tepatnya mengenal sosok berkacamata yang menurutnya dapat mengajarinya menghargai hidup dengan adanya cinta.Mungkin,puisi ini akan sedikit membuka cuaca perasaan yang telah terbenam jauh-jauh dalam hati pengarangnya.
Perindu Cinta
Hidupku mengembara ditengah gurun karang yang tandus dan gersang
hanya fatamorgana yang mengindahi semua
hingga waktuku yang berat mulai ringan berputar
ku dipertemukan yang tersenyum di depanku sekarang
ku rasa,
gurun itu mulai menjadi sesuatu yang lain
sesuatu yang menghidupkan yang telah mati dalam diriku
rasa ini hanya lelucon hidup yang merenda tawa
ternyata lelucon ini mampu menjebakku dalam penjara cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar